Samarkand, Wartabanten.com – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri undangan jamuan santap malam dari Gubernur (Khokim) Wilayah Samarkand Uzbekistan, Erkinjon Turdimov, di Mezana Restaurant, Eternal City Samarkand pada Kamis, (15/06/2023). Dalam pertemuan tersebut, Wapres menyampaikan rencana upaya penguatan kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan.
“Saya memang menyampaikan untuk apabila nanti dibangun hubungan-hubungan yang lebih erat lagi antara Indonesia dan Uzbekistan,” tutur Wapres dalam keterangannya usai bertemu Gubernur Samarkand Erkinjon Turdimov, di Hotel Silkroad by Minyoun Samarkand, Uzbekistan, Kamis malam (15/06/2023).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, utamanya di bidang wisata religi. Samarkand dikenal sebagai salah satu pusat sejarah peradaban dengan banyaknya alim ulama yang berasal dari tempat ini. Dengan demikian, diharapkan sebagai negara yang sama-sama memiliki populasi muslim besar, wisata religi kedua negara dapat meningkat.
“Sebagai lokasi makam Imam Al-Bukhari, tokoh Islam yang sangat dihormati atas kontribusinya menyusun koleksi Hadits, hal ini bisa kita kembangkan melalui kerja sama Samarkand dengan kota lain di Indonesia,” imbuhnya.
Selain pariwisata, Wapres juga menyampaikan bahwa kerja sama ekonomi kreatif diharapkan dapat dikembangkan. Khususnya, untuk produk halal dan modest fashion.
“Saya mengusulkan supaya ada penerbangan langsung, baik untuk jalur pedagangan, juga wisata, sebab ada hubungannya [dengan] Indonesia, terutama umat Islam Indonesia dengan Samarkand,” sebut Wapres.
“Dan beliau sangat mengapresiasi usulan itu dan setuju sekali dalam rangka meningkatkan itu [hubungan kerja sama],” papar Wapres.
Wapres berharap, pertemuan tersebut dapat menjadi momentum untuk meningkatkan hubungan kerja sama antarkedua negara.
Menutup keterangan persnya, Wapres kembali menegaskan pentingnya Samarkand bagi umat Muslim Indonesia. Di mana, para Pemimpin Indonesia juga selalu melakukan kunjungan ke makam Imam Al-Bukhari saat berkunjung ke Uzbekistan, sebagaimana dilakukan Presiden Soekarno pada tahun 1956 dan Presiden Soeharto pada tahun 1995.
“Tadi pagi saya juga sudah mengunjungi makam Imam Al-Bukhari,” pungkasnya.
(DAS/RJP, BPMI – Setwapres)