Tanjung Pinang, Wartabanten.com – Pemerintah tengah serius menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing guna menyambut bonus demografi yang diperkirakan akan berada pada puncaknya di tahun 2030. Dalam hal ini, peningkatan kualitas hidup dan jaminan gizi anak-anak Indonesia turut menjadi fokus pemerintah.
Dengan sejumlah langkah strategis dan komitmen kuat antarlembaga, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin yakin target penurunan angka stunting yang ditetapkan sebesar 14% pada tahun 2024 dapat dicapai.
“Menurut rapat koordinasi terakhir yang saya pimpin, bahwa Insya Allah (target) stunting ini tercapai. Diperkirakan penurunannya di tahun 2023 ini mencapai 3,8%, di 2024 juga 3,8%, artinya 7,6%. Jadi 21,6% dikurangi 7,6% sehingga menjadi 14%,” jelas Wapres saat memberikan keterangan persnya kepada awak media di Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat, Kamis (08/06/2023).
Meskipun pada tahun yang lalu penurunannya tidak cukup memuaskan, Wapres optimis tahun ini penurunan stunting akan mencapai target.
“Memang di 2022 itu pencapaiannya hanya 2,8%, itu karena Perpres baru keluar dan belum terkonsolidasi, itu dari laporan yang saya terima. Oleh karena itu, untuk 2023 tidak lagi 2,8% tapi 3,8%,” ungkapnya.
Terlebih, Wapres menyampaikan bahwa dari data yang dilaporkan dan pengamatan langsung di lapangan, terdapat beberapa daerah dengan penurunan angka stunting yang sangat memuaskan.
“Itu juga bisa dilihat dari penurunan yang cukup tinggi di beberapa daerah sampai ada yang 10%. Di Kepulauan Riau ini penurunannya 15,2% untuk tahun 2022,” tambah Wapres.
Wapres juga menyebut, meskipun setiap provinsi menghadapi berbagai kondisi dan tantangan yang beragam, dirinya yakin target penurunan stunting secara Nasional akan dapat tercapai.
“Ada daerah yang di bawah 14%, tapi mungkin ada juga di daerah-daerah lain sudah di atas, tetapi secara Nasional diyakini bisa mencapai 14%,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. (SM/AS, BPMI Setwapres)