Batam, Wartabanten.com – Pemerintah mendorong pola kemitraan inti plasma sebagai upaya mendukung kemandirian ekonomi masyarakat. Sebab, dengan pola ini, berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan manfaat berupa pendapatan, lapangan pekerjaan, peningkatan pengetahuan dan manajerial administrasi serta keterampilan.
“Saya ingin bahwa selain kebun inti yang dilakukan perusahaan, itu juga ada kebun yang sifatnya plasma, yang [dikelola] masyarakat. Sehingga masyarakat lebih terbantu,” tegas K.H. Ma’ruf Amin ketika meninjau Batamindo Green Farm, yang berlokasi di Jl. Gajah Mada KM. 9, Tiban Indah, Kota Batam, Kepulauan Riau.
“Teknologi seperti ini juga kita ingin kembangkan di masyarakat yang lebih luas, walaupun mereka mandiri [berproduksi] dalam bentuk [lahan pertanian] yang sedikit-sedikit, semacam _green house_,” tambahnya.
Wapres pun mengapresiasi usaha yang telah dilakukan Batamindo Green Farm dalam menghasilkan produk sayuran yang berkualitas tinggi, tidak hanya untuk pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri, yaitu Singapura.
“Kita bangga bahwa kita Indonesia bisa mengeskpor hasil-hasil sayuran di Batamindo Green Farm,” ungkap Wapres.
“Saya pernah diberitahu Pak Gubernur [Kepri] ketika di Riau, bahwa di sini ada Batamindo Green Farm. Tapi saya terlebih dahulu sudah melihatnya yang di Cikampek, di sana sekitar 150 Ha, dan itu untuk konsumsi Jawa (lokal). Dan waktu saya ketemu Pak Gubernur Riau bahwa di sini ada yang untuk ekspor ke Singapura,” imbuhnya.
Wapres pun meyakini bahwa Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain, seperti China dan Thailand, karena letak geografis Indonesia yang lebih dekat dengan Singapura.
“China itu kan jauh sekali, 2 minggu [untuk transportasi], padahal kita hanya 1 hari 1 malam saja sampai. Artinya dari segi waktu, dari segi transportasi, dari jarak itu lebih menguntungkan, mungkin kualitasnya juga sama,” ungkap Wapres.
Untuk itu, melihat besarnya potensi ekspor ke Negeri Singa tersebut, Wapres berharap Kepulauan Riau sebagai wilayah terdekat, dapat melihat peluang komoditas yang dibutuhkan Singapura, yang dapat disuplai Indonesia, seperti ayam, telur, atau daging.
“Saya kira Singapura banyak [komoditas] yang dibutuhkan. Oleh karena itu, Pak Gubernur [Kepri] yang punya daerah terdekat Singapura, kita mencermati apa sebenarnya yang dibutuhkan Singapura. Kalau kita bisa menyuplai kita yang suplai, jangan dari negara lain,” pungkasnya.
Sebelumnya Chief Operating Officer (COO) Batamindo Green Farm Agustiadi Lee menjelaskan bahwa produk sayuran yang dihasilkan di Batam ini, 20 persen untuk pasar lokal, dan 80 persen untuk pasar Singapura. Produk-produk sayuran yang dihasilkan antara lain kale, kangkung, bayam hijau, bayam merah, bayam batik, cabai rawit merah, seledri, caisim, dan _lettuce_.
“Jadi bisa dicari di supermarket-supermarket lokal, dan juga di Singapura,” ungkapnya.
Agustiadi menambahkan bahwa perusahaan ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dengan jumlah pekerja lebih dari 500 orang.
“Mereka tinggal di perumahan-perumahan sekitar sini, Pak. Kecuali orang-orang yang profesional itu kita bawa dari luar kota [Batam]. Tapi kalau untuk pekerjaan sehari-hari, kita banyak dari warga lokal, kebanyakan ibu-ibu,” jelasnya.
Sebagai informasi, Batamindo Green Farm merupakan pertanian hidroponik terbesar dan modern di Indonesia. Dengan menggunakan metode bertanam hidroponik yang inovatif, perusahaan ini mampu menghasilkan beragam produk sayuran segar dengan kualitas terbaik yang dijaga dengan ketat.
Batamindo Green Farm mulai dibangun di Batam pada pertengahan tahun 2020 dengan luas 50 Ha, dan terus melakukan ekspansi ke Cikampek, Jawa Barat, dengan luas 150 Ha, sehingga saat ini total memiliki sekitar 200 Hektar yang telah beroperasi.
Hadir mendampingi Wapres dalam peninjauan ini, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Ibu Dewi Komalasari Ahmad, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan Arif Rahmansyah Marbun, Tim Ahli Wapres Sukriansyah dan Iggi Haruman Achsien, Kepala Badan Amil Zakat Nasional Noor Achmad, dan Plt. Direktur Eksekutif KDEKS Taufik Hidayat. (SK-BPMI, Setwapres)