Mengawali kegiatan kunjungan kerja hari kedua di Provinsi Kalimantan Barat, pada Selasa, 24 September 2024, Joko Widodo Joko Widodo mengunjungi Pasar Mawar, Kota Pontianak. Kunjungan tersebut dilakukan Kepala Negara dalam rangka meninjau langsung harga dan ketersediaan sejumlah bahan pokok.
Dalam keterangannya kepada awak media, Joko Widodo mengatakan bahwa harga-harga di Pasar Mawar relatif stabil. Bahkan, Joko Widodo menyebut bahwa beberapa komoditas mengalami penurunan.
“Untuk harga-harga saya kira baik, stabil. Justru ada barang-barang yang turun, misalnya bawang merah yang biasanya di atas Rp30 ribu, sekarang sudah turun menjadi Rp26 ribu. Bawang putih juga Rp34 ribu, dan cabai rawit Rp60 ribu. Dibandingkan dengan pasar-pasar lain di Jawa, saya kira hampir sama,” ujar Joko Widodo.
Joko Widodo juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi. Hal tersebut penting untuk menjaga stabilitas harga di pasar.
“Kita akan mengatur pasokannya saja, pasokan selalu ada, distribusi tidak terhambat, transportasi tidak terhambat, saya kira semuanya akan baik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Joko Widodo juga kembali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat mengingat masa jabatannya yang akan segera berakhir. Kegiatan pamit tersebut memang rutin dilakukan Kepala Negara menjelang akhir masa kepemimpinannya.
“Karena sebulan lagi saya akan purna tugas, saya mohon maaf dan keikhlasannya kepada bapak/ibu sekalian apabila dalam 10 tahun saya memimpin negara ini ada hal-hal yang kurang berkenan, ada kesalahan, kekhilafan, dan kekurangan,” ucap Joko Widodo kepada masyarakat yang ada di Pasar Mawar.
Joko Widodo mengatakan bahwa kegiatan pamit tersebut penting ia lakukan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada masyarakat yang selama ini telah memberikan dukungan kepada pemerintahannya.
“Ya kan pentinglah, datang dengan muka, purna tugas juga dengan pamit dan minta maaf,” tutur Joko Widodo.
Turut mendampingi Joko Widodo dalam peninjauan ini adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Fahri Hamzah, Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson, dan Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian.
(rls/wb)