Fuzhou, Wartabanten.com – Saat melakukan pertemuan dengan para pengusaha besar Tiongkok di Hotel Crowne Plaza Fuzhou Riverside, Jumat (15/09/2023), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memastikan bahwa Pemerintah Indonesia membuka lebar peluang investasi di sektor halal.
“Indonesia membuka lebar-lebar investasi di sektor halal, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor ke negara lain,” tegas Wapres.
Karena memang, sambungnya, pangsa pasar produk halal dunia saat ini sangat besar, termasuk Indonesia sendiri sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang mencapai sekitar 230 juta jiwa.
“Oleh karena itu, Indonesia sangat memberikan kesempatan untuk berinvestasi di sektor halal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa pada tahun-tahun mendatang, pemerintah memang akan mewajibkan produk-produk halal yang beredar di Indonesia harus memiliki sertifikat halal. Namun, Wapres meminta para investor untuk tidak kuatir terhadap hal tersebut karena Indonesia memiliki badan sertifikasi halal yang terpercaya.
“Untuk pemberian sertifikat halal, Indonesia memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang berwenang memberikan label bersertifikat halal bagi produk yang sudah ditetapkan halalnya oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),” terang Wapres.
“Atau melalui lembaga sertifikasi yang ada di luar negeri seperti di Shanghai yang menjadi representasi dari badan penjamin produk halal Indonesia,” imbuhnya.
Selain BPJPH, lanjut Wapres, Indonesia juga memiliki Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) yang merupakan lembaga audit produk halal yang berpengalaman, terpercaya, dan berskala internasional. Bahkan standar halal yang dipakai LPPOM MUI telah memperoleh pengakuan di berbagai negara dan juga telah memiliki kantor cabang di luar negeri, termasuk di Shanghai.
“Saya berharap kerja sama antara perusahaan, BPJPH, dan LPPOM MUI dapat dibangun dalam rangka mendiseminasikan sistem penjaminan halal yang berkualitas dan memberikan manfaat dan saling membutuhkan untuk Indonesia dan Tiongkok,” harapnya.
Terakhir, Wapres kembali menegaskan bahwa untuk mendorong investasi perusahaan Tiongkok di Indonesia, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendorong kemudahan perizinan, memberikan insentif fiskal, dan berencana membentuk tim gabungan antara Tiongkok dan Indonesia untuk mendukung dan memonitor berbagai rencana investasi yang ada.
“Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mendorong koordinasi internal untuk memperlancar fasilitas investasi perusahaan Tiongkok melalui pembentukan kelompok kerja lintas kementerian dan lembaga khusus untuk program Two Countries Twin Parks (TCTP). Dengan demikian hambatan- hambatan yang mungkin terjadi dapat teratasi dan terselesaikan dengan cepat,” pungkasnya.
Sebelumnya, para pengusaha yang hadir pada kesempatan ini mengungkapkan ketertarikannya pada usaha di sektor halal. Salah satunya, CEO of Yushuo Food. Ltd. Weng Senlin yang mengungkapkan bahwa perusahaannya telah berhasil meneliti produk daging beku berkualitas yang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar produk halal yang sangat besar.
“Kami berkomitmen untuk mendapatkan sertifikasi halal dan telah mengumpulkan pengalaman yang kuat untuk menciptakan produk-produk halal berkualitas tinggi,” tegasnya.
Selain itu, President of Tian Ma Technology. Ltd. Zhang Xu, mengatakan bahwa perusahaan unagi miliknya yang telah bertransformasi menjadi penyedia unagi siap saji, saat ini terus memprioritaskan peningkatan kualitas dan keamanan makanan, bahkan melalui kerjasama dengan Jepang. Pada kesempatan ini ia pun mengutarakan keinginan perusahaannya untuk dapat merambah ke sektor makanan halal.
“Sekarang sudah ada beberapa produk kami yang telah tersertifikasi halal dan sudah di ekspor ke luar negeri. Untuk produk unagi juga ingin masuk ke pasar Indonesia dan dapat bersertifikasi halal,” harapnya.
Selanjutnya, President of Health and Medical Exchange Cooperation Committee (HMECC) Yang Guanglin, mengungkapkan bahwa perusahaannya telah memulai kerja sama dengan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia, dalam investasi di sektor kesehatan. Merespons proyek BRI dan poros maritim dunia, bahkan perusahaannya siap berinvestasi senilai 30 juta USD di Jawa Timur.
“Kami ingin berinvestasi terutama di bidang obat-obatan, kemudian alat kesehatan, karena kami memiliki pengalaman penelitian yang sangat mumpuni. Kami ingin berinvestasi di Sidoarjo pada bidang alat kesehatan, herbal, dan peralatan regenerasi,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Chairman Shanghai Yucui Food Trading Co. Ltd. Zhu Yaofen, mengatakan bahwa perusahaannya yang bergerak dalam bidang makanan penerbangan, saat ini tengah dalam diskusi untuk mengimplementasikan proyek produksi produk halal untuk menembus pasar global.
“Ini adalah langkah penting untuk menjadi produsen produk halal terkemuka,” tekadnya.
Selain empat pengusaha tersebut, hadir pada pertemuan ini, Wakil Gubernur Fujian Guo Ningning, Direktur Yuanhong Investment Zone Wang Xingxang, Direktur Pusat Promosi Investasi Kawasan Industri Kembar Indonesia-Tiongkok (TCTP) Shijie You, CEO of Yuguan Food Co. Ltd. Cui Ren Jie, President Commissioner of Seneheld (Fuqing) Food Co. Ltd. Shi Min, CEO of Yuguan Food Co. Ltd. Lin Xin, dan General Manager Fujian Zhengguan Fishery Development Co. Ltd. Chen Xiong. (EP/AS – BPMI Setwapres)