Jakarta, Wartabanten.com – Di tengah dinamika global, seperti tingginya tingkat inflasi dan suku bunga, perang, serta fragmentasi geo-ekonomi, Indonesia dituntut untuk terus menerapkan strategi antisipatif ke depan agar ekonominya tetap terjaga dan bertumbuh.
Sejauh ini, salah satu penopang utama pertumbuhan perekonomian Indonesia adalah investasi. Mengusung status sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, yang memiliki tenaga kerja muda dalam jumlah besar, tingkat konsumsi domestik yang tinggi, serta sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memang menjadi destinasi investasi yang menjanjikan.
Oleh sebab itu, untuk mempertahankan iklim investasi yang kondusif di tanah air, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan 3 (pesan) khusus kepada para pemangku kepentingan terkait.
Pertama, Wapres mengatakan bahwa realisasi investasi menjadi salah satu tema utama dalam reformasi birokrasi. Untuk itu, ia meminta kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar semakin fokus dalam melakukan perbaikan iklim investasi yang dibarengi dengan perbaikan tata Kelola dan reformasi birokrasi.
“Aspek utama tata kelola mencakup perencanaan dan penganggaran, proses bisnis, sumber daya manusia, teknologi informasi, serta inovasi dan pengawasan yang harus terus diperkuat,” pintanya.
Kedua, Wapres menekankan agar investasi tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, namun juga maslahat bagi isu-isu sosial, kebudayaan, dan kelestarian lingkungan.
“Masyarakat mesti merasakan manfaat dari investasi, antara lain melalui pelibatan tenaga kerja lokal, pemberdayaan UMKM, melakukan transfer pengetahuan dan teknologi, serta harmonis dengan lingkungan dan bumi,” tuturnya.
Ketiga, mencermati besarnya nilai konsumsi produk halal dunia, Wapres mengharapkan peluang investasi pada sektor halal dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Pada kunjungan saya ke China beberapa waktu lalu, sejumlah investor China telah menyatakan minat yang besar untuk menanamkan modalnya pada sektor industri halal di Indonesia,” ujarnya.
Untuk itu, Wapres pun mendorong pengembangan Kawasan Industri Halal menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Halal yang akan melebarkan peluang investasi di sektor industri halal yang sangat potensial.
“Demikian pula berbagai sektor potensial lain di masing-masing daerah agar terus digali. Ini akan membawa efek berganda bagi perekonomian daerah, dan mewujudkan pemerataan ekonomi di seluruh tanah air,” pungkasnya. (RN-BPMI Setwapres)