Jayapura, Wartabanten.com – Sebagaimana diketahui, saat ini Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin tengah berkunjung dan berkantor di Papua. Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Wapres ingin lebih banyak mendengar secara langsung berbagai kebutuhan dan aspirasi dari masyarakat dan para tokoh Papua. Hal ini pun lantas menuai pujian, salah satunya dari Uskup Jayapura, Yanuarius Theofilus Matopai You.
“Saya belum pernah mendengar tokoh, pejabat Nasional, datang dari Jakarta, datang ke sini hanya untuk mendengar dari aspirasi-aspirasi kami. Kami semua senang dengan cara seperti itu,” tutur Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menirukan perkataan Uskup Yanuarius, usai mendampingi Wapres menerima jajaran pengurus Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP), Persekutuan Gereja-Gereja Papua Barat (PGGPB), dan Papua Christian Centre (PCC) di Ruang Youtefa, Lantai Mezzanine, Suni Hotel and Convention Abepura, Jl. Baru Pasar Lama Abepura Waimhorock, Abepura, Papua, Rabu (11/10/2023).
Lebih lanjut, Masduki menyebutkan bahwa uskup Papua sangat mengapresiasi pendekatan Wapres yang dinilai berbeda dari kebanyakan pejabat. Menurutnya, selama ini para pejabat pusat yang datang ke Papua lebih banyak memberikan arahan dan instruksi yang terkadang tidak relevan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Papua.
“Mudah-mudahan ke depan kalau memang [disambut baik] seperti ini, kita akan terus melakukan kolaborasi dan kerja sama antara Bapak Wapres yang memang punya tanggung jawab di Papua untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat Papua, dengan tokoh-tokoh agama [di Papua],” ungkap Jubir.
Lebih jauh, Masduki menyampaikan bahwa dalam kunjungannya selama lima hari di Papua ini, Wapres akan bertemu dengan berbagai kalangan, termasuk para penggiat hak asasi manusia (HAM), pengusaha lokal, dan para tokoh agama, dengan tujuan untuk menyerap langsung aspirasi mereka.
“Kemarin juga bertemu dengan para pengusaha lokal yang ingin mendapatkan akses usaha terhadap proyek-proyek dari pemerintah pusat dan seterusnya,” sebutnya.
Adapun hari ini, sambung Masduki, Wapres bertemu dengan para tokoh agama yang merupakan salah satu pilar penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesejahteraan di tanah Papua.
“Karena memang masyarakat Papua sangat taat kepada tokoh agama. Karena itu, Wapres ingin mendengarkan aspirasi dari para tokoh agama itu,” terangnya.
Dalam pertemuan konstruktif tersebut, menurut Masduki, para uskup mengungkapkan berbagai hal penting, termasuk rencana pendirian Papua Christian Center (PCC). Terkait pendirian PCC, Wapres pun merespons positif dan berjanji untuk membahasnya secara khusus dengan Presiden dan Menteri Keuangan.
“Karena memang itu butuh dana ya mungkin tidak [terlalu] besar, sekitar 50an miliar, tapi kalau tidak dialokasikan secara khusus itu agak susah, sehingga Wapres akan memperjuangkan itu,” ujarnya.
Tentang waktu peluncuran PCC, sebut Masduki, Wapres mengharapkan proyek ini dapat selesai pada 2024 mendatang. Menurutnya, Wapres sangat berkomitmen untuk menjadikan PCC sebagai salah satu tonggak penting dalam pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Papua.
“Sebelum Wapres mengakhiri masa jabatan, kita berharap itu sudah jadi,” ungkapnya.
Selain itu, kata Jubir, Wapres juga berjanji untuk terus mendukung peran gereja dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Sebab, Wapres menilai gereja di Paua dapat menjadi pusat kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat.
“Wapres juga akan menindaklanjuti terus menerus terkait dengan gereja yang difungsikan untuk melakukan pendidikan guru. Jadi Wapres sangat setuju untuk menempatkan gereja sebagai central kegiatan untuk proses penyejahteraan dan pencerdasan masyarakat Papua,” tandasnya.
Selain Uskup Yanuarius, hadir pada pertemuan dengan Wapres tersebut, di antaranya Ketua Umum PGGP Pdt. Hiskia Rollo, Ketua 2 PGGP Pdt. Mauri, Ketua PCC Jhony Banua Rouw, Bendahara BP3OKP Jalahan Sianturi, perwakilan PGGP Papua Barat, serta jajaran pengurus PCC. (EP-BPMI Setwapres)