Pemerintah Kota (Pemerintah) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memastikan bahwa proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMP Negeri berlangsung dengan lancar.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni saat ditemui di Posko Pengaduan PPDB yang berada di SMP Negeri 11 Tangsel, pada Kamis (04/07/2024).
“Alhamdulillah ya di tahap pertama afirmasi sudah selesai, dan di jalur zonasi sejauh ini berlangsung lancar. Karena kami sudah jauh-jauh hari dan mengevaluasi dari tahun-tahun sebelumnya,” ucap Deden Deni.
Bahkan ia menerangkan jauh sebelum pelaksanaan PPDB, Dindikbud Tangsel telah melakukan koordinasi, sosialisasi hingga melibatkan semua stakeholder, baik dari masyarakat, pihak sekolah SD, SMP Negeri maupun Swasta untuk penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis).
“Dan hari ini zonasi kan paling besar ya kuotanya, karena tahun lalu 50 persen, dan di tahun ini 55 persen. Kami sudah sosialisasi dari jauh-jauh hari,” terangnya.
Termasuk ada tahapan PRA PPDB yang tentunya semakin memudahkan proses PPDB. Sehingga penguploadan dokumen sudah dilakukan jauh-jauh hari.
“Jadi orang tua di semua jalur kita kasih PIN jadi PPDB itu lebih mudah semua udah by online di semua jalur, termasuk ya zonasi. Apalagi zonasi ya yang paling apa, dinamikanya paling tinggi karena peminatnya paling banyak,” jelasnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel ini mengaku ada beberapa kendala juga yang dihadapi selama pelaksanaan. Tetapi kendala tersebut telah diantisipasi oleh Dindikbud Tangsel dengan menghadirkan inovasi-inovasi.
“Kendala nih misalnya di jalur afirmasi seperti ketidakpahaman, misal dia punya Kartu Indonesia Pintar (KIP), seolah itu udah cukup jadi syarat diterima di sekolah yang dia pilih. Tetapi kan tidak begitu, ada skala prioritas dan kuota yaitu 15 persen, tidak bisa semuanya ditampung,” ujarnya.
Oleh karenanya, Deden mengatakan bahwa Pemerintah Tangsel menghadirkan beasiswa bagi peserta didik yang tidak diterima di SMP Negeri.
“Jadi gini jumlah lulusan SD/MI total 25 ribu, sedangkan daya tampung di SMP Negeri itu ada 24 sekolah, kapasitas totalnya 7 sampai 8 ribu. Tentu ada ketimpangan kan dari kapasitas dan kebutuhan. Gak mungkin semuanya kan ditampung,” jelasnya.
Bahkan berdasarkan data pendaftar di SMP Negeri itu bisa mencapai 11 sampai 12 ribu. Artinya ada ketimpangan sekitar 5 ribu dari kapasitas yang tersedia.
“Itu solusinya Pemerintah Tangsel berikan bantuan pendidikan ke 5 ribu peserta didik yang tidak diterima di negeri. Itu dimanfaatkan, jadi jangan memaksakan harus di negeri, pilih swasta yang sudah kami kerjasama kan untuk diberikan bantuan pendidikan. Bantuan itu diberikan bukan hanya kelas 7 tapi itu sampe selesai, kelas 7 dibantu, kelas 8 dibantu, kelas 9 dibantu, sampe selesai,” tandasnya.
Sementara itu ditemui di tempat yang sama, Warga Cilenggang, Siti Aisyah, mengaku sempat ada kendala dalam proses pelaksanaan PPDB, yakni soal kesalahan melakukan penitikan.
Untuk itu ia mendatangi posko pengaduan untuk meminta solusi dari kendala yang dihadapi.
“Saya kan awam ya jadi kan anak saya tuh, mungkin dia salah nitiknya jadi jauh banget. Alhamdulillah tadi sudah disampaikan secara jelas dari Disdikbud, sudah ada solusinya,” jelasnya. (fid)