Joko Widodo Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Gedung BPJS Kesehatan, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Jumat, 1 Maret 2024. Joko Widodo menyampaikan bahwa pembangunan Gedung BPJS Kesehatan tersebut akan melengkapi layanan kesehatan masyarakat baik di IKN maupun di Tanah Air.
“Kemarin yang kita groundbreaking adalah klaster industri keuangan, sekarang BPJS Kesehatan masuk, dan sudah lima rumah sakit dalam proses pembangunan. Sehingga ini akan melengkapi pelayanan di Ibu Kota Nusantara terhadap kesehatan masyarakat yang ada di sini dan tentunya di Tanah Air Indonesia,” ucap Joko Widodo.
Dalam sambutannya, Kepala Negara mengapresiasi perubahan manajemen BPJS Kesehatan yang makin membaik secara signifikan, salah satunya dalam hal pelayanan kepada masyarakat.
“Saya ini kan ke lapangan selalu saya kontrol, selalu saya cek komplainnya masih banyak, tetapi setelah 2020 ke sini saya mampir ke rumah sakit, saya ke rumah sakit cek antrean pendaftaran perubahannya sangat drastis sekali sangat bagus sekali,” tutur Kepala Negara.
Joko Widodo juga mengapresiasi pertumbuhan jumlah peserta BPJS yang telah mencapai 267 juta atau 95,7 persen dari total penduduk Indonesia. Joko Widodo pun menyoroti faktor yang membuat BPJS Kesehatan dapat berjalan dengan baik di Indonesia dibandingkan dengan sistem kesehatan di Amerika Serikat beberapa waktu lalu, salah satunya dengan adanya layanan kesehatan dari puskesmas.
“Di sini menurut saya pertama ada rujukan puskesmas. Di Amerika nggak ada puskesmas, langsung ke rumah sakit sehingga beban semuanya langsung ke rumah sakit. Di sini masih ditahan di puskesmas, baru kalau (sakit) yang berat masuk ke rumah sakit,” ucap Joko Widodo.
Selain itu, Joko Widodo menyampaikan bahwa di Indonesia lebih banyak menangani pasien usia produktif dengan penyakit yang tidak terlalu parah dibandingkan dengan Amerika Serikat. Joko Widodo menilai, BPJS Kesehatan tidak menanggung beban yang terlalu besar.
“Mengenai aging populasinya di kita ini masih banyak karena ada bonus demografi usia-usia produktif ini yang terbanyak, sehingga beban dari BPJS itu lebih ringan dibanding di Amerika. Saya banding-bandingin ini dia nggak bisa jalan, dan kita bisa berjalan dengan baik karena dukungan-dukungan yang tadi saya sampaikan,” ujar Joko Widodo.
Turut mendampingi Joko Widodo dalam acara tersebut antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono.
Hadir pula Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Ketua Dewan Pertimbangan Joko Widodo Wiranto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, dan Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil.
(rls/wb)