Jakarta, Wartabanten.com – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima Cendekiawan Perempuan Mesir Dr. Nahla Sabry El-Saidy, di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta, Kamis (21/12/202).
Mengawali pertemuan, Nahla yang saat ini menjabat sebagai Direktur Markaz Tathwir (Pusat Pengembangan Pelajar dan Mahasiswa Asing Al-Azhar), menyampaikan bahwa ia merasa senang setiap datang ke Indonesia, karena banyaknya mahasiswa Indonesia yang saat ini menuntut ilmu di Al-Azhar.
“Sampai kami menamakan Al-Azhar Indonesia, karena saking banyaknya pelajar Indonesia,” ujarnya berkelakar.
Selain menemui Wapres, kedatangan Nahla ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin yang digelar pada Rabu (20/12/2023), di Bandung, Jawa Barat.
Lebih jauh Nahla mengungkapkan pemikirannya yang ia sampaikan dalam forum internasional tersebut. Menurutnya, sebagai upaya memberikan ruang bagi perempuan dalam menggali potensi mereka untuk berkontribusi mencari solusi isu-isu global, serta mendukung kesetaraan gender yang sesuai dengan syariah Islam, maka perlu dibentuk Majlis Ulama Perempuan Global, termasuk di Indonesia.
“Di Pakistan sudah dibentuk majlis seperti ini, saya harap di semua negara-negara berpenduduk muslim [termasuk Indonesia] juga membentuk majlis yang sama, karena setiap lokasi punya permasalahan berbeda,” ungkapnya.
Meskipun saat ini banyak perempuan yang sudah menduduki posisi penting, namun Nahla menilai, masih banyak yang belum memahami konsep sesungguhnya tentang perempuan dalam Islam.
“Dalam forum yang saya hadiri, masih ada yang menyampaikan kesetaraan perempuan yang zolim. Yang saya harapkan di sini adalah kesetaraan yang tidak bias dan tidak zolim,” jelas Nahla.
“Kami mengharapkan majlis perempuan ini yang akan memetakan dan merumuskan cara berpikir muslimah yang sesuai dengan Islam,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Wapres mendukung dibentuknya Majlis Perempuan Global. Namun, ia berharap pihak Al-Azhar yang akan menginisiasi secara konsep dan pemikiran, selebihnya secara teknis akan dilakukan oleh pihak di Indonesia.
“Saya berharap wanita memahami berbagai masalah. Kita harus mempersiapkan wanita-wanita hebat yang selain menguasai agama, juga paham ekonomi. Bahkan kita sedang fokus di sektor ekonomi syariah. Saya ingin banyak wanita yang faham betul [tentang ekonomi syariah],” harap Wapres.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyampaikan apresiasi kepada Al-Azhar karena telah memberikan penghargaan kepadanya atas kontribusinya membumikan Islam wasathiyyah.
“Saya senang sekali saya dapat penghargaan dari Syaikhul Al-Azhar tentang Islam wasathiyyah. [Penghargaan diberikan] langsung dari Syeikh Al-Azhar,” ucapnya.
Sebagai informasi, Nahla Sabry El-Saidy terpilih sebagai 50 wanita paling berpengaruh di Mesir, karena ia dinilai telah banyak memberi kontribusi luar biasa dalam pengembangan proses belajar mahasiswa asing Al-Azhar.
Nahla adalah putri dari ulama Al-Azhar Syeikh Sabry Qutb El-Saidy. Ia pernah diangkat sebagai Wakil Dekan Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab untuk Perempuan di Kairo dan Dekan Fakultas Ilmu Islam untuk Pelajar Asing di Nasr City pada Januari 2019. Ia termasuk wanita pertama yang ditunjuk Al-Azhar dalam sejarah Mesir dalam jabatan ini.
Nahla adalah ulama perempuan yang menentang pernikahan di bawah umur dan mendukung perjalanan perempuan tanpa mahram. Ia melahirkan banyak buku, di antaranya Adwa Al-Bayan, Al-Azhar di Masa Lalu dan Masa Kini.
Hadir mendampingi Wapres dalam pertemuan ini, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, dan Asisten Staf Khusus Wapres Sholahudin Al-Aiyub. (SK-BPMI, Setwapres)