Jakarta, Wartabanten.com – Tegaknya negara Indonesia tidak terlepas dari peran vital kaum perempuan sejak sebelum kemerdekaan hingga masa-masa mengisi pembangunan saat ini. Bermula dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang digelar pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta, kaum perempuan telah menunjukkan kontribusinya dalam perjuangan mewujudkan negara yang merdeka dan berdaulat. Dalam tahapan sejarah berikutnya pun, perempuan-perempuan Indonesia kian terdidik dan berdaya turut membangun negeri ini melalui beragam peran dan profesi. Meskipun demikian, tugas mulia seorang perempuan dalam keluarga sebagai ibu tidak boleh diabaikan.
“Cinta dan kasih sayang ibu akan menentukan kualitas generasi masa depan seperti yang kita harapkan, yaitu generasi sehat, cerdas, bebas stunting, serta tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan berakhlak mulia,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka Rangkaian Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).
Karena posisi ibu yang begitu besar tersebut, lanjutnya, Nabi Muhammad SAW mengiaskan surga ada di bawah telapak kaki ibu. Wapres menyebut, ungkapan ini bukan sekadar bermakna bahwa anak-anak harus menghormati ibunya lebih dari yang lain, melainkan juga mengandung tanggung jawab dari seorang ibu.
“Ungkapan ini memberi makna tanggung jawab pada ibu bahwa anak itu akan masuk surga atau tidak, akan menjadi baik atau tidak, itu adalah atas dasar tanggung jawab ibu, atau di bawah telapak kaki ibu,” jelasnya.
Untuk itu, Wapres meminta kepada seluruh ibu di Indonesia untuk terus ada, menjaga dan memeluk anak-anak dengan curahan perhatian dan kasih sayang demi masa depan anaknya.
“Sadari bahwa cinta ibu memiliki kualitas yang amat dahyat bagi ketenteraman dan kesejahteraan anak,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wapres juga menyinggung berbagai peranan yang harus terus dimainkan oleh perempuan, salah satunya, sebagai penggerak kemajuan ekonomi negara melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, sumbangsih nyata ini telah terbukti selama pandemi Covid-19.
“Perempuan Indonesia telah menunjukkan aksi heroik dalam mempertahankan ekonomi keluarga, sekaligus membantu lingkungan sekitarnya melewati masa-masa sulit,” ucap Wapres.
Oleh karena itu, ia pun menaruh harapan kepada para perempuan di tanah air untuk ikut menyukseskan gerakan bangga menggunakan produk dalam negeri.
Selanjutnya, Wapres mendorong kepemimpinan perempuan di bidang sosial dan politik.
“Pemikiran dan gagasan perempuan dalam ruang-ruang publik dibutuhkan demi kemaslahatan umat,” tegasnya.
Wapres mengemukakan, sistem demokrasi negara ini sudah menyediakan panggung dan peluang bagi perempuan untuk mengambil andil dalam kontestasi pemilu.
“Melalui pilkada, cukup banyak perempuan terpilih sebagai kepala daerah. Pemilu serentak tahun 2024 tentunya akan menjadi panggung pembuktian bagi kematangan perempuan Indonesia di ranah politik,” imbuhnya.
Selain itu, Wapres mengimbau kaum perempuan agar menjadi teladan dalam menyerap dan menyebarkan informasi secara bijak dan cerdas. Sebab, sambungnya, di tengah era kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial secara masif ini, informasi datang silih berganti tanpa bisa dibendung.
“Saya juga ingin mengingatkan pentingnya bagi kaum perempuan untuk saling mendukung satu sama lain dalam rangka menciptakan kerja bersama dan berkontribusi bersama, serta membangun solidaritas yang memperkuat posisi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan,” tambah Wapres.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau dikenal dengan Bintang Puspayoga menyatakan, peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah Mother’s Day karena didasari momentum penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia pertama sebagai titik kebangkitan gerakan perempuan Indonesia. Esensi peringatan ini adalah untuk mengapresiasi seluruh perempuan Indonesia atas peran, dedikadi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
“Peringatan Hari Ibu ini mengingatkan kita semua bahwa keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian yang kita dambakan tidak akan pernah tercapai tanpa peran serta perempuan,” sebut Bintang Puspayoga.
Hadir dalam acara ini, Wakil Majelis Permusyawaratan Rakyat Lestari Moerdijat, Menteri Negara PPPA Periode 2004-2009 Linda Agum Gumelar, anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), dan pimpinan organisasi perempuan Indonesia.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Zumrotul Mukaffa. (RR/AS, BPMI – Setwapres)