Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan menyampaikan, penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata tidak hanya menjadi simbol prestasi akademik, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.
Hal ini disampaikan Pilar dalam kegiatan Pembinaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional: Adiwiyata Kota Tangsel di SMAN 6 Tangsel pada Kamis (15/08/2024).
Pilar menekankan pentingnya program Adiwiyata dalam mencetak kader-kader pelajar yang memiliki kesadaran tinggi terhadap alam dan lingkungan sekitarnya.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa Adiwiyata lebih dari sekadar gelar, ini adalah gerakan nyata untuk menanamkan cinta terhadap lingkungan pada anak-anak kita. Mereka bukan hanya belajar tentang ilmu pengetahuan di sekolah, tetapi juga tentang pentingnya menjaga bumi kita,” ujarnya.
Pilar menegaskan bahwa program Adiwiyata adalah upaya strategis untuk membangun karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran kritis terhadap isu-isu lingkungan.
Ia berharap bahwa kesadaran ini akan terus tumbuh dan menjadi bagian dari budaya sekolah-sekolah di Tangerang Selatan.
Sebab, salah satu tujuan utama dari program Adiwiyata adalah menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan sejak dini.
“Tidak semua institusi pendidikan saat ini memiliki fokus pada pendidikan lingkungan. Program Adiwiyata hadir untuk menjembatani itu, mencetak kader-kader muda yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap alam,” lanjutnya.
Lebih jauh, Pilar menggarisbawahi pentingnya membangun “science of crisis” di kalangan pelajar, yaitu kemampuan untuk memahami dan merespons isu-isu krisis lingkungan yang sedang terjadi.
Menurutnya, kesadaran ini harus dibangun sejak dini agar generasi mendatang dapat mengambil peran aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Adiwiyata adalah bagaimana cara membangun pribadi yang lebih kritis, punya science of crisis, bagaimana isu-isu lingkungan mereka bisa tahu sejak dini,” jelasnya.
Menurut Pilar, generasi muda yang dididik melalui program Adiwiyata akan tumbuh menjadi individu yang adaptif dan tanggap terhadap isu-isu lingkungan.
Program ini diharapkan dapat membangun pribadi generasi muda yang lebih kritis dan memiliki kesadaran akan krisis lingkungan, yang sangat penting untuk masa depan.
“Adiwiyata mengajarkan bahwa pintar saja tidak cukup. Yang terpenting adalah bagaimana anak-anak kita bisa menjadi pribadi yang adaptif dan kritis terhadap perubahan serta tantangan lingkungan. Ini adalah bekal yang sangat penting bagi masa depan mereka, apapun profesi yang mereka pilih nanti,” jelasnya.
Dengan program Adiwiyata, Tangerang Selatan berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga menjadi penjaga dan pelindung lingkungan yang tangguh.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan sendiri telah menerima penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), atas prestasinya terhadap pencapaian 500 sekolah adiwiyata.
Dari 1.700 sekolah negeri dan swasta tingkat SD-SMA di Kota Tangsel, ada 500 sekolah yang mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata tahun 2024 ini.
“Mudah-mudahan ke depan sekolah adiwiyata di Kota Tangerang Selatan terus bertambah. Mungkin saat ini dari 1.700 sekolah negeri dan swasta se-Tangsel ada 500. Mungkin nanti besok bisa 50 persen naik, bahkan lebih sekolah adiwiyata. Sekarang sudah 30 persen lebih,” harapnya. (fid)