Program perbaikan Rumah Tak Layak Huni (RUTLH) yang digagas Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat. Setidaknya itulah yang dirasakan Nursinah (55), salah seorang penerima manfaat program perbaikan RUTLH di Pamulang.
Nursinah mengaku program perbaikan RUTLH atau bedah rumah yang diterimanya begitu bermanfaat. Pasalnya, perbaikan rumah tinggalnya yang sudah sejak lama diidamkan, akhirnya terealisasi berkat program perbaikan RUTLH.
“Alhamdulillah, terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Wali Kota Tangerang Selatan. Terimakasih atas bantuannya bedah rumah saya ini. Rumah saya ini usianya sudah 35 tahun,” ungkap Nusinah kepada Benyamin Davnie.
Nursinah mengaku, kediamanya kerap bocor setiap musim hujan tiba. Bahkan, rasa khawatir bocor setiap musim hujan terus datang selama puluhan tahun belakangan. “Tidur pun jadi tidak tenang, selama musim hujan,” Nursinah menambahkan.
Berkat program bedah rumah ini, Nursinah tak perlu merasa kehawatir lagitak lagi. Kini rumahnya tampak kokoh, bagus dan tidak akan bocor lagi. “Alhamdulillah, sekarang sudah gak kebocoran lagi. Saya tinggal sama anaknya saya berdua di sini,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan program ini menjadi bukti bahwa pemerintah telah hadir di tengah masyarakat. Kata Benyamin, program ini dijalankan untuk menjamin hak hidup setiap masyarakat.
“Kami berusaha untuk terus hadir di tengah masyarakat. Bisa kita bayangkan kehidupan beliau (Bu Nursinah). Nah di situlah kami berusaha untuk hadir, caranya dengan melihat apa yang bisa kita lakukan untuk Ibu Nursinah dan penerima manfaat lain. Ada jumlahnya 58 se-Kecamatan Pamulang tahun ini,” ujar Benyamin.
Ia berharap, melalui program bedah rumah ini kehidupan masyarakat khususnya para penerima manfaat dapat lebih sejahtera lagi.
“Selain bedah rumah, kami Pemerintah Kota Tangerang Selatan memprogramkan jika yang punya septic tank-nya tidak punya salurannya juga kita bedah. Yang namanya STBM, sanitasi berbasis masyarakat. Ada 1.800 masyarakat yang WC-nya langsung ke kolam. Sekarang kita ubah, dengan sedikit teknologi. Jadi yang dibuang ke kolam airnya sudah bersih. Jadi harapan saya tentunya agar masyarakat dapat lebih baik lagi kehidupannya,” tandasnya.
Sementara Kepala Disperkimta Kota Tangsel, Aries Kurniawan mengatakan pada tahun anggaran 2023 ini terdapat 345 rumah warga masuk program RUTLH. Rinciannya, 51 RUTLH di Kecamatan Ciputat dan 43 di Kecamatan Ciputat Timur. Total 94 rumah, Pondok Aren 61 unit, Serpong Utara 25 rumah, sebelumnya di Setu ada 49 rumah, di Serpong 57 rumah, Ciputat Timur 43 rumah, dan Pamulang 59 unit rumah.
“Program ini terus dilanjutkan pada tahun anggaran ke depan, karena memang kehadiran program perbaikan RUTLH ini dirasakan betul manfaatnya oleh penerima program,” tandasnya. (fid)