Joko Widodo Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Dalam kunjungan tersebut, Kepala Negara menegaskan pentingnya pembangunan smelter untuk bauksit, yang merupakan langkah lanjutan setelah nikel dalam agenda besar hilirisasi Indonesia.
“Kita masuk ke bauksit di sini yang bauksit karena biji bauksit yang paling banyak itu memang berada di Provinsi Kalimantan Barat,” ujar Joko Widodo dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.
Joko Widodo juga menekankan bahwa tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor alumina. Joko Widodo menyebut bahwa nantinya alumina yang diproduksi di SGAR akan dikirim ke Kuala Tanjung untuk diolah menjadi aluminium.
“Saya kira ini akan menjadi substitusi impor sehingga devisa kita tidak keluar, bisa menyimpan devisa lebih banyak lagi,” ungkap Joko Widodo.
Joko Widodo pun berharap proyek SGAR dapat selesai pada Juni 2024 mendatang dan akan beroperasi penuh pada awal tahun 2025. Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa visi integrasi industri ini dengan sektor lainnya, seperti pembuatan komponen kendaraan listrik, yang akan melibatkan bahan baku nikel dan tembaga.
“Ini adalah pekerjaan besar, ekosistem besar yang mau kita bangun ini. Body-nya mungkin dari aluminium, kemudian ev battery-nya dari nikel masuk, yang untuk apa tembaganya untuk komponen-komponen yang lain, kabel, dan lain-lain jadi satu terintegrasi,” ucap Joko Widodo.
Sedangkan terkait upaya percepatan pembangunan smelter, Joko Widodo menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari rencana yang sudah berjalan, dengan nikel dan tembaga sebagai komponen yang juga sedang dikembangkan.
“Itu yang kita harapkan sehingga semuanya efisien, barangnya kompetitif, bisa bersaing dengan barang-barang dari negara lain. Golnya kesana,” pungkas Joko Widodo.
Turut mendampingi Joko Widodo dalam peninjauan ini adalah Ketua Komisi V DPR RI Lassarus, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson, dan Bupati Mempawah Erlina Nosran.
(rls/wb)