Kasi Penmad Kemenag Tangsel, Muhammad Edi Suharsongko, membuka kegiatan Pelatihan Kurikulum Merdeka (Assesmen Kurikulum Merdeka dan P5PPRA), Senin (11/12/2023) yang diselenggarakan di MI Modern Al-Misbah, Serpong, Tangsel, oleh KKMI Serutu.
Hadir pada acara pembukaan pengawas wilayah Serutu, Roslih Heriadi, Ketua PGMI Tangsel, Ahmad Ghozali, dan Ketua KKMI Serutu, Khatib. Diikuti 95 orang guru dari 19 Madrasah yang berada di wilayah Serpong, Serpong Utara, dan Setu (Serutu), dengan mengundang Narasumber Didi Muhtadi, Pengawas RA/MI Kabupaten Tangerang.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Edi Suharsongko mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas tenaga pendidik dalam menghadapi pesatnya perkembangan zaman.
“Kurikum Merdeka ini adalah aturan baru yang nantinya harus benar-benar diterapkan dengan baik. Maka dari itu bapak/ibu guru diharapkan mampu menyesuaikan dengan aturan baru tersebut, karena Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan,” tegasnya.
Dirinya berharap setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di madrasah masing-masing.
“Kurikulum merdeka sesuai dengan watak pendidikan yang hakikatnya memerdekakan manusia. Kurikulum merdeka bukan hanya menstimulasi merdeka belajar, tapi juga merdeka mengajar,” ujarnya.
Narasumber Didi Muhtadi, menjelaskan hal mendasar yang membedakan Kurikulum Merdeka dengan K-13. Jika pada K-13 terdapat Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), silabus dan RPP, maka di Kurikulum Merdeka terdapat Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar.
“Kurikulum merdeka merupakan pola pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan terdapat pemetaan potensi peserta didik di awal sebelum penyampaian materi atau dikenal dengan istilah asessmen diagnostik,” paparnya.
Ditambahkannya, hal lain yang membedakan K-13 dengan Kurikulum Merdeka adalah pada P5 (Project Pengutaan Profil Pelajar Pancasila). Project ini mengakomodir 6 dimensi profil pelajar Pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, kebhinekaan global, mandiri, dan gotong-royong.
Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan hal baru, maka dari itu KKMI Serutu terus berupaya membekali pengetahuan kepada para guru agar kegiatan KBM yang menggunakan Kurikulum Merdeka nantinya dapat berjalan optimal.
Setelah penyampaian materi para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan gagasan. Diskusi berlangsung dengan lancar, dan Kurikulum Merdeka siap diterapkan di tahun 2024. (afm/fid)