Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dengan berbagai inisiatif, salah satunya dengan mengadakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran dan kemampuan kader posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar, terutama dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah Tangerang Selatan.
“Peningkatan kapasitas kader posyandu sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang cukup dan perawatan kesehatan yang memadai,” ujar Benyamin saat memberikan sambutan di Aula Kantor Kecamatan Serpong Utara, Kamis (6/6/2024).
“Kader posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat komunitas, dan melalui pelatihan ini, kami berharap mereka dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, prevalensi stunting di wilayah ini mengalami penurunan dari sebelumnya 19,9 persen menjadi 9,2 persen pada tahun 2023.
Dengan kondisi ini, kata Benyamin, sangat diperlukan upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat agar dampak buruk akibat peningkatan stunting ini terjadi.
“Jadi stunting itu tidak hanya berdampak sekarang, tapi beberapa tahun lagi, itu juga berpengaruh saat mereka beranjak dewasa saat harusnya siap memimpin bangsa. Maka ini menjadi pekerjaan pemerintah daerah, termasuk dinas kesehatan, camat, lurah untuk mengentas stunting,” ucap dia.
Menurut Benyamin, mencegah anak-anak dari stunting akan sangat berelevansi dengan target Indonesia Emas 2045 nanti. Dimana anak-anak tersebut akan memasuki usia produktif membangun negeri.
“Logikanya, bagaimana pengen menuju Indonesia Emas kalau banyak kasus stunting sekarang. Mungkin tahun 2045, kita sudah tidak ada, mereka inilah generik penerus yang akan menggantikan kita di tahun 2045 nanti, dan itu perlu kita jaga,”
Dengan diadakannya acara ini, diharapkan para kader posyandu dapat lebih berdaya guna dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, khususnya dalam mendeteksi dan menangani kasus stunting sejak dini.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung para kader posyandu dengan pelatihan dan sumber daya yang mereka butuhkan. Selain itu, kami juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam upaya bersama menekan angka stunting,” kata dia. (fid)