TANGERANG – Sebanyak tujuh jamaah haji asal Kabupaten Tangerang, Banten, gagal berangkat tahun ini disebabkan kelengkapan administrasi, kondisi kesehatan, dan ada yang meninggal dunia.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Tangerang menyebutkan tujuh dari 2.494 jamaah haji ditunda pemberangkatannya ke Tanah Suci. Alasan penundaan pemberangkatan akibat kelengkapan administrasi sehingga tidak bisa berangkat pada tahun ini.
“Tahun ini ada tujuh orang yang tidak berangkat (ke Tanah Suci),” kata Kasie Urusan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Ahmad Jubaedi, di Tangerang, Ahad (5/5/2024).
Selain itu, ada juga para jamaah haji yang tidak berangkat disebabkan oleh faktor kesehatan serta meninggal dunia. “Insya Allah, yang lain saat ini sudah melengkapi administrasi. Sekarang lagi on proses,” katanya.
Dari kuota sebanyak 2.494 orang, kini 1.487 orang dipastikan berangkat ke Tanah Suci. Mereka akan berangkat pada kloter pertama yakni tanggal 13 Mei 2024 dengan proses pengantaran melalui Embarkasi Pondok Gede, Jakarta.
Proses pemberangkatan jamaah haji itu terbagi dalam tujuh kloter. Enam di antaranya kloter haji asal Kabupaten Tangerang dan satu kloter lainnya merupakan gabungan.
“Satu kloter terdiri atas 388 jamaah ditambah petugas haji menggunakan maskapai Saudia Airways,” ujarnya.
Kuota haji Kabupaten Tangerang tahun ini mendapat tambahan sebanyak 15 persen. Di mana pada tahun 2023 hanya sebanyak 1.986 jiwa, kini menjadi 2.494 jiwa. Dari jumlah tersebut, 20 persen jamaah lanjut usia (lansia) dengan umur 65 tahun ke atas.
“Tahun ini taglinenya masih ramah lansia, jadi dari seluruh calon jamaah haji sekitar 20 persennya adalah lansia,” terangnya.